Jumat, 29 Februari 2008

APBN 2008

NASIB APBN 2008

Ibarat makan buah simalakama, pantas disebut untuk negara ini. Bayangkan baru saja APBN 2008 baru berjalan sudah harus direvisi karena sudah tidak relevan lagi sehubungan dengan meroketnya harga minyak dunia hingga USD 102,08 pada tanggal 27 Februari 2008. Sedangkan APBN disusun pada saat harga minyak dunia sekitar USD 58,32.

Tentu kita tidak semena-mena menyalahkan OPEC sebagai organisasi yang mengatur produksi dan harga minyak dunia. Karena harga yang fantastis tersebut lebih dipengaruhi melemahnya nilai tukar dolar Amerika. Cukup berat bagi negara kita, yang hingga kini harus hemat Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebagai alternatif penghematan, terakhir pemerintah meluncurkan “Kartu Kendali Mitan”. Selain itu program yang telah berjalan adalah Biofuel yang telah dilegalkan lewat Kepres No. 10 tahun 2006 tentang Pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) dan Inpres No. 1 tahun 2006 tentang Percepatan Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN). Kebijakan ini lebih didasari oleh tingginya harga minyak dan menipisnya cadangan minyak negara ini yang mulai habis.

Tidak ada komentar: